Kehidupan kita sekarang hanya perlu meneruskan. Meneruskan
cita-cita yang belum terwujudkan dari perjuangan manusia-manusia
terdahulu yang sudah lelah ataupun tenang di alam sana. Tujuan mereka
adalah menyadarkan kemanusiaan kepada para pemutar roda pasar yang tak
pernah puas. Sejatinya buruhlah yang menggerakkan roda tersebut melalui
kontribusinya yang pasti, tanpa mereka mustahil akan ada pergerakan
secara besar-besaran dalam roda ekonomi.
Kita sudah lahir dengan membawa amanah yang secara turun
temurun diwariskan dari generasi-generasi sebelumnya. Mereka pasti
menginginkan kita menjadi satu dari sekian banyak orang berpengaruh yang
mampu merubah pergerakan roda sosial-ekonomi yang masih belum
memanusiakan. Kita masih menemui permainan terhadap peraturan
pemerintahan tanpa adanya ketegasan sanksi/hukuman yang akan didapat
atas pelanggaran tersebut. Kita juga masih bisa mendengar sayup-sayup
keluh kesah pekerja yang menjadi korban dari permainan tadi. Kesabaran
memang tak ada batasnya tetapi, pantaskah terus menerus dimanfaatkan?
Kita harus menghargai jasa para buruh yang bekerja bertaruh
nyawa mulai dari rumah di setiap paginya. Tak bisa kita terus diam
tanpa peduli penderitaan teman, sahabat, saudara, bahkan orang tua yang
terus diperbudak dengan sistem yang tak bisa memanusiakan. Kita harus
mendengar, merasa, dan membantu jika mampu mengurangi penderitaan
mereka. Meski mereka terlihat tenang tetapi, sisi kemanusiaan kita masih
bisa merasakannya.
Mari bersama berjuang untuk memperbaiki apa-apa di depan
mata. Mari berjuang dengan tangan terbuka lebar, menerima demokrasi agar
terus bisa maju untuk memperjuangkan segala keadilan yang masih banyak
dipermainkan. "May Day" istilah ini digunakan pada hari ini dan juga
merupakan slogan yang digunakan untuk menandakan keadaan darurat pada masa perang dahulu. Dan
ternyata memang kondisi masih darurat. Darurat dalam hal apa? Kita
darurat dalam hal kemanusiaan.
Mari terus berjuang!
Sekian.
Komentar
Posting Komentar